Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Dahar Kupat Ngagem Santen

30 April 2022   14:52 Diperbarui: 30 April 2022   14:56 4986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengucapkan selamat Lebaran atau Selamat Idul Fitri orang Jawa dengan menggunakan bahasa jawa kromo yaitu bahsa jawa halus biasa juga menggunakan pantun. Pantun ini dalam bahsa Jawa disebut juga parikan.

Salah satu pantun atau parikan yang sampai sekarang sering digunakan adalah: "Dahar kupat ngagem santen. Menawi wonten lepat nyuwun pangapunten". Ungkapan itu kalau diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia kira-kira adalah "Makan Ketupat memakai santan. Jika ada Salah mohon dimaafkan".

Ada uca[an lain yang juga menggunakan Bahasa Jawa Kromo Inggil (Bahasa Jawa sangat halus). Misalnya saja:" Ngaturaken Sugeng Riyadi. Sedaya lepat kawula nyuwun pangapunten". Artinya Selamat Hari raya. Segala kesalahan saya mohon dimaafkan".

Maih banyak ungkapan dan ucapan lain dalam bahasa Jawa. Bagi orang Jawa memang terasa lebih mengesankan dan hormat dengan memakai bahsa Jawa Kromo atau Kromo Inggil untuk mengucapkan Selamat hari Raya Idul Fitri. Khususnya bila yang mengucapkan ingin merendahkan diri atau lebih menghormati orang yang kepadanya ucapan Selamat lebaran ditujukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun