Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagai Hujan yang Tak Sempat Menyapa Pelangi

30 April 2022   00:06 Diperbarui: 30 April 2022   00:08 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: baladena.id

Cinta sang gadis pada sang lelaki harus lewat hati yang terlebih dahulu berkali-kali disakiti
Cinta itu bagai hujan yang tak sempat menyapa pelangi
Sebab memang tak ada cerita munculnya bersama hujan dan pelangi
Selalu hujan dahulu baru kemudian muncul pelangi

Sang lelaki berkali-kali pergi ke lain hati
Itu dilakukannya sekehendak hati dan nurani
Katanya untuk melakukan seleksi

Tetapi Tuhan memang maha mengetahui dan mengasihani
Doa sang gadis didengarkan dan dikabulkan oleh Yang Ilahi
Akhirnya sang lelaki kembali
Sang gadis tetap bersyukur ia berkali-kali disakiti tetapi  akhirya ia bisa memiliki hati sang lelaki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun