Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kita Semua Juga Akan Mudik Abadi

19 April 2022   23:56 Diperbarui: 20 April 2022   00:32 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tradisi yang unik di Hari Raya Lebaran adalah tradisi pulang kampung atau yang lebih dikenal dengan istilah mudik.

Mudik atau pulang kampung atau kembali ke daerah asal memang sesuatu yang seolah merupakan kebutuhan rohani dari setiap orang yang telah lama meninggalkan daerah asalnya untuk mencari nafkah ataupun untuk kepentingan yang lainnya.

Mudik dibutuhkan untuk beberapa fenomena yang dialami oleh seseorang yang merantau atau sudah lama meninggalkan kampung halaman. 

Pertama, bagi mereka yang bekerja keras membanting tulang di rantau maka dengan mudik atau kesempatan untuk beristirahat sebentar dari perjuangan mencari nafkah dan menikmati kembali masa-masa kecil atau remaja dimana tuntutan untuk bekerja keras itu belum ada

Kedua, bagi yang sudah berhasil di rantau maka mudik juga merupakan sarana mengenang mungkin masa-masa susah dulu di kampung sehingga lebih mensyukuri apa yang didapatkaan sekarang.

Ketiga, mudik juga sarana untuk mempertemukan kembali keluarga besar yang sudah terpisah dan tersebar di beberapa daerah. Mudik biasanya akan diikuti dengan silaturahmi antar keluarga besar sehingga hubungan persaudaraan dipererat kembali.

Dengan kata lain kata "pulang" atau mudik memberikan kesjukan tersendiri bagi mereka telah sukses menyelesaikan puasanya  dan merayakan lebaran.

Namun kita semua juga diingatkan suatu saat kita akan pulang atau  mudik abadi yaitu saat kita harus menghadap kepada Tuhan sang pemilik kehidupan. 

Semestinya seperti mudik, kematian atau kepulangan kita kepada Tuhan yang dulu menciptakan kita dan pemilik kehidupan kita juga bukan sesuatu yang menakutkan melaikan yang harus dihadapi dan pada tingkat kesadaran yang paling dalam dirindukan. Namun untuk mudik abadi tersebut memang dibutuhkan kesiapan kita untuk hidup baik sesuai dengan tuntunanNya. 

Melakukan kesahan dan dosa adalah biasa namun dengan bertobat dan tidak mengulangi kesalahan dan dosa tersebut maka kesalahan dan dosa tersebut akan diampuni oleh Tuhan yang Maha Rahim.

Puasa sesungguhnya melatih mereka yang menjalankannya untuk hidup yang baik sehingga pada saat mudik abadi nanti telah siap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun