Pers cetak semuanya tertata dengan rapi.
Ada satu dua koran kuning tak bermutu, tetapi hanya sedikit sekali.
Koran harian menyajikan berita hangat tanpa kedalaman yang berarti.
Lalu ada Mingguan yang mengulas agak dalam suatu berita yang disajikan oleh harian dengan isi yang melengkapi
Kemudian ada majalah yang terbit bulanan yang mengulas suatu topik berita dengan ulasan yang sangat mendalam sekali.
Tapi era media cetak sekarang kelihatannya mulai surut dan media digital mendominasi.
Media digital bermunculan banyak sekali.
Mereka tampaknya memang mengejar aktualitas atau berita terkini.
Berita bisa susul menyusul dari hari ke hari, jam ke jam, menit ke menit bahkan bisa dari satu detik ke detik lagi.
Terkadang yang dikejar adalah klik pembaca dengan judul berita yang memancing sekali.
Tak penting judul yang tak sesuai isi.
Tak penting pula terkadang apakah berita belum atau sudah diklarifikasi.
Pokoknya judulnya menarik dan seksi.
Pembaca memang sudah dilindungi dengan UU ITE tapi masih juga ada lobang tak terlindungi.
Terkadang identitas media digital juga tersembunyi.
Rawan dipakai untuk memeras dan menyakiti.
Orang kemudian rindu lagi jaman media cetak di mana berita tak sekedar aktual tetapi juga sudah diklarifikasi.
Ditambah pula dengan ulasan yang mendalam dan bermanfaat sekali.
Tapi jaman tak bisa kembali.
kita tinggal menyandarkan diri pada kemeninfo untuk proteksi diri.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H