Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam itu Bulan Bersembunyi

22 Januari 2022   20:38 Diperbarui: 22 Januari 2022   20:42 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: liputan6.com

Malam itu bulan bersembunyi.

Tak secuilpun wajah, binar, dan sinarnya terpancar berseri

Sang lelaki membuka jendela dan hendak mengajukan pertanyaan pada sang bulan tentang misteri ini. Adakah luka hati sang rembulan hingga ia berindak seperti ini?

Sang rembulan diam membisu, ia hanya menitipkan pesan pada burung-burung sriti yang terbang kian-kemari. Kegelisahan burung sriti seperti hendak bercerita pada sang lelaki bahwa Januari akan segera diakhiri. Akan segera pamit pergi. Padahal ada banyak yang mengalami sukacita di bulan Januari.

Sang lelaki mengerti. Tetapi bagi dia berlalunya Januari justru meringankan hati. Banyak beban dan luka hati di Januari.

Lalu ia bergumam biarlah bulan sendiri dan mereka yang gembira di Januari yang  bersedih hati. Ia punya haknya sendiri untuk gembira dengan akan berlalunya Januari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun