Banyak bahasa di dunia. Konon karena adanya pembangunan Menara Babel- menurut kitab suci- Â yang tak direstui Tuhan Yang Mahakuasa. Maka bangsa-bangsa dan suku bangsa terpecah dengan berbagai bahasa.
Lalu budaya, bangsa serta suku bangsa berbaur dalam asimilasi dan pergaulan dunia. Terciptalah saling pengaruh yang menimbulkan bahasa gado-gado aneka rasa. Sah-sah saja jika itu hanya bahasa pergaulan dan bukan bahasa tulis maupun lisan yang digunakan secara formal dalam sebuah acara. Konsekuensinya ada yang risih dan tak mengetahui maknanya.
Tapi ada satu bahasa yang semua orang tahu maknanya yaitu bahasa cinta. Cinta berarti memberikan hak kepada orang lain yang lebih membutuhkannya. Bisa pula mengurbankan diri- kalau perlu dengan menderita - bagi orang lain yang menderita atau kepada oraang yang dianggap berharga dan disayanginya.
Bahasa cinta tak membutuhkan banyak kosa kata. Tak membutuhkan banyak bicara. Yang dibutuhkan hanya tindakan nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H