Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahasa Cinta

15 Januari 2022   23:28 Diperbarui: 15 Januari 2022   23:30 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Babel (sumber gambar: pixabay.com)

Banyak bahasa di dunia. Konon karena adanya pembangunan Menara Babel- menurut kitab suci-  yang tak direstui Tuhan Yang Mahakuasa. Maka bangsa-bangsa dan suku bangsa terpecah dengan berbagai bahasa.

Lalu budaya, bangsa serta suku bangsa berbaur dalam asimilasi dan pergaulan dunia. Terciptalah saling pengaruh yang menimbulkan bahasa gado-gado aneka rasa. Sah-sah saja jika itu hanya bahasa pergaulan dan bukan bahasa tulis maupun lisan yang digunakan secara formal dalam sebuah acara. Konsekuensinya ada yang risih dan tak mengetahui maknanya.

Tapi ada satu bahasa yang semua orang tahu maknanya yaitu bahasa cinta. Cinta berarti memberikan hak kepada orang lain yang lebih membutuhkannya. Bisa pula mengurbankan diri- kalau perlu dengan menderita - bagi orang lain yang menderita atau kepada oraang yang dianggap berharga dan disayanginya.

Bahasa cinta tak membutuhkan banyak kosa kata. Tak membutuhkan banyak bicara. Yang dibutuhkan hanya tindakan nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun