Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Putri Malu dan Teratai

2 Januari 2022   22:38 Diperbarui: 2 Januari 2022   23:11 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang gadis berjalan di rerumputan menuju danau di suatu pagi.

Di rerumputan yang ia lalui tak sengaja disentuhnya bunga putri malu dengan kaki. Sang bunga putri malu seketika mengatupkan daun dan bunganya bagai mati. Tetapi setelah sang gadis pergi bunga dan daunnya mekar kembali.

Setiba di pinggir danau sang gadis melihat bunga teratai. Teratai indah mekar putih berseri. Sang teratai bagai tak pernah mengeluh tumbuh akarnya di dasar danau yang berlumpur dan kotor sekali. Ia tetap setia mekar dan awet sekali untuk membagikan bahagia bagi setiap insan yang memandangi.

Sang gadis berefleksi antara dua puspa yang ia lewati dan nikmati. Hidupnya kini bagai bunga putri malu yang rapuh dan mudah patah hati. Tetapi sebenarnya ia ingin sebagai bunga teratai yang tangguh meski tumbuh di atas lumpur danau yang kotor dan tak bersih sama sekali. Teratai itu tetap kokoh, mekar berseri, dan membagikan indahnya setiap pagi.

Sang gadis menyadari perubahan itu hampir tak mungkin terjadi. Bak bunga maka untuk mekarpun harus butuh bantuan pupuk, insektisida, bahkan sentuhan tangan manusiawi.

Maka sang gadis  selalu  berdoa dan berharap mungkin ada lelaki yang akan membantunya berubah dan memperbaiki diri pada suatu hari nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun