Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Gadis yang Lebih Memilih Sunyi

20 Desember 2021   21:51 Diperbarui: 20 Desember 2021   22:10 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang gadis lebih memilih meninggalkan hingar bingar kota yang selama ini mengelilinginya.

Hingar bingar dan gemeerlap kota memang memberi kesenangan tetapi itu semu semuanya. Jika malam menjelang maka ia akan pergi ke kelab malam atau kafe yang senantiasa senang menerimanya karena banyak uang yang akan dihamburkannya. Lalu pagi buta ia akaan pulang dan tidur sampai malam berikutnya. 

lama-lama sang gadis merasa hidupnya hampa. Ia tak mendapat apa-apa.

Lalu diputuskannya pulang saja ke desa. Desa yang kehidupannya sederhana. Ia lalu menikmati malam-malam sunyi yang lebih menentramkan hatinya. Bagai di Kota kecil Betlehem yang ada di lagu malam kudus yang sering didengarnya. Kebetulan saat kepulangannya adalah menjelang hari Natal yang harapannya membawa kedamaian bagi dunia dan tentu bagi dirinya.

Maka desa tempat asalnya kini menjadi Betlehem bagi kedamaian hati dan jiwa sang gadis yang lamaa diidamkannya. Ia telah meneysali semua masa lalunya dan harapannya bayi mungil yang nanti lahir di dunia akan menghapus segala kesalahan dan dosanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun