Tapi merpati yang dimiliki sang lelaki tampaknya tak seperti yang diyakini.Â
Ketika dilepas dari kandangnya dan dibiarkan pergi, biasanya sang merpati akan hinggap di pundak sang lelaki, mematuk-matuk rambut sang lelaki, Â lalu terbang dan akan kembali sore hari.
Tapi di pagi hari itu, sang merpati tak seperti biasanya lagi. Ia langsung terbang kemudian hinggap di atap rumah sang lelaki. Matanya menatap agak lama pada sang lelaki lalu terbang pergi.
Tetapi sang merpati tak pulang di sore hari. Sedih hati sang lelaki. Timbul pertanyaan di hati. Apakah dia ditembak seorang pemuru hingga mati. taukah sang merpati menemukan merpati jantan tautan hati.Â
Jika sang merpati lebih memilih merpati jantan tautan hati dan meninggalkannya seorang diri, maka sang lelaki sangat ikhlas sepenuh hati. Tetapi jika ia ditembak mati, sang lelaki berdoa semoga penembaknya akan mendapat  karma berlipat kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H