Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian Sang Gadis Kecil

12 Oktober 2021   23:26 Diperbarui: 12 Oktober 2021   23:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang gadis kecil meski sempat menangis menurut saja ketika sang ibu meninggalkannya di panti. 

Sang ibu mengatakan hanya pergi sebentar dan akan menjemput esuk pagi. 

Dan sang gadis kecilpun tiap pagi selalu duduk di tangga depan panti menanti sang ibu menghampiri .

Tapi entah sudah berapa kali terbitnya matahari,  sang ibu tak pernah menepati janji. 

Luka hati sang gadis pun kian lama kian tak terobati

Sampailah suatu ketika datang seorang ibu yang mengadopsi. 

Sang gadis tumbuh bersama ibu barunya yang sangat mencintai. 

Sampai kemudian datang sang ibu kandung asli. Sang ibu kandung memintanya memilih dengan siapa ia hendak pergi. 

Sang gadis bingung memilih siapakah yang disebut ibu sejati?  Ibu kandung yang meninggalkannya sendiri hingga tunbuh benci di hati .Ataukah ibu tiri yang mengadopsi yang kemudian membesarkannya dengan sangat mencintai

Ataukah sang gadis tidak memilih keduanya tapi pergi dengan lelaki yang mengikatnya dengan janji sepenuh hati? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun