Sang isteri menunggu di ruang tamu dengan gelisah dan cemas yang melingkupi. Dia nantikan langkah-langkah kaki.Â
Tengah malam terdengar ketuk langkah kaki mendekat ke pintu dari arah kiri.Â
Dibukanya pintu dengan rasa syukur dan percaya diri.Â
Tapi sang suami bermuka pucat dan pasrah diri. Tak ada lagi rejeki hari ini. Â Pembeli masih sepi dan jam dibatasi.Â
Sang isteri menghampiri dan berkata: tak apa masih ada esok hari.Â
Lalu keduanya masuk ke kamar menahan lapar dan berharap esok hari rejeki menghampiri .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H