Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Pilu Yatim Piatu

24 Agustus 2021   00:16 Diperbarui: 24 Agustus 2021   00:15 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak corona menyerbu ada banyak anak yatim piatu.

Meski banyak teman tapi tak juga itu bisa memupus derita yang menyayat bagai tusukan sembilu.

Mereka tak punya lagi ibu tempat bercerita tentang segala suka, duka, atau rasa lain yang menusuk kalbu.

Juga tak ada lagi sosok ayah yang dirindukan pulang membawa oleh-oleh atau uang untuk jajan seminggu.

Di usia belianya mereka berjuang mempertahankan hidup. Di langit-langit yang berwarna biru mereka hanya bisa terpaku dan mengadu.

Hanya kalau bisa berseru mereka akan berkata: tolong jangan lagi ada yang menganggap corona sudah berlalu. Tetaplah- meski tak enak- berpegang pada aturan protokol kesehatan yang memang kaku. Janganlah anak-anak lain menjadi  seperti mereka yang tak berayah tak beribu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun