Yudistira atau Puntadewa si sulung dari Pandawa Lima patut jadi teladan bagi semua.
Ia punya sifat jujur dalam hidupnya. Tak mau sekalipun mengucapkan dusta di bibirnya. Bahkan keika diminta oleh Sri Kresna mengatakan kebohongan bahwa anak Drona mati ia tetap tak mau mengatakannya. Ia hanya menyamarkan kata yang diucapkannya.
Ia selalu pasrah pada Tuhannya.
Jika ada orang yang mau meminta nyawanya ia dengan rela menyerahkannya. Sebab dia percaya jika Tuhan belum menghendakinya hal itu tak akan pernah terjadi atasnya.
Jika ada orang yang mau meminta tahtanya, ia sama sikapnya dan ia kembali percaya jika Tuhan tak menghendakinya maka tak akan terjadi lepas kerajaannya.
Bahkan ketika ada orang meminta isterinya sekalipun akan diberikannya karena sekali lagi ia percaya pada perlindungan Tuhannya.
Yang tak suka mengatakan Yudistira adalah contoh manusia fatalistik, tanpa usaha, serta tak punya gairah hidup dan perlawanan.
Tetapi ada yang menoroti sisi positifnya. Bahwa ia contoh orang yang beriman dan percaya sepenuhnya pada kuasa Tuhan. Sebuah sikap yang di era modern mungkin makin tipis karena manusia lebih percaya pada kekuatannya sendiri tanpa melibatkan Tuhan Allah dalam kehidupannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H