Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Tua dan Pohon Mangga

24 Juli 2021   22:21 Diperbarui: 24 Juli 2021   22:46 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:  gambarbungasakura.blogspot.com

Tengah merenungi dirinya, lelaki tua itu melihat pohon mangga yang berbuah lebat di pinggir jalan di dekat rumahnya

Pohon itu sebenarnya sudah tua. Batangnya sudah banyak luka dan tak indah dipandang mata. Lalu ada segerombolan anak-anak yang melemparinya dengan batu untuk mendapat buahnya. Buah-buahnya akhirnya memang jatuh dan anak-anak itu memungutnya dengan gembira. Herannya meski kerap dilempari batu untuk memetik buahnya, pohon mangga itu tak terpengaruh dan membalas lemparan batu itu dengan memunculkan lebat buahnya.

Tersadarlah lelaki itu untuk seperti pohon mangga di tepi jalan yang dipandangnya. Sama mungkin ia sudah tua dan buruk rupa sehingga tak seorang wanitapun tertarik kepadanya, makanya sampai kini ia sendiri saja. Tapi ia masih bisa berbuat baik dengan menyumbangkan uang pensiunannya bagi panti asuhan di seberang tempat tinggalnya.  Ia juga tak sungkan memberi bantuan jika ada yang memerlukannya.

Atas perbuatan baiknya ia kerap mendengar kata dan komentar tak enak di telinganya. Tapi ia tetap meneruskan perbuatan baiknya.

Rupa-rupanya ada persamaan antara lelaki tua itu dan pohon mangga di tepi jalan yang dipandangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun