Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roti Tawar Terakhir Sang Penyair

18 Juli 2021   22:03 Diperbarui: 18 Juli 2021   22:18 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang penyair mengambil selembar roti tawar terakhirnya. Digigitnya roti itu dengan ditemani segelas air putih saja.

Ini benar-benar makanan terakhirnya. Ia tidak tahu apakah besuk pagi ia masih punya makanan untuk sarapan.

Entahlah, akhir-akhir ini konsentrasi menulisnya menurun hingga tak banyak puisi yang dihasilkannya. Jika  ada, maka puisi itupun tak bisa semuanya dimuat di media massa. Entahlah apa sebabnya. Mungkin faktor usia, mungkin pula suasana akibat corona yang membuat dunia datar tanpa irama dan dinamika.

Dari sisi media massa juga mereka punya kesulitan tak kalah besarnya. Banyak media online yang instan terbitnya. Memuat banyak berita sensasional yang lebih menarik dari dunia sastra.

Untuk menghbur dirinya, sang penyair memutuskan beralih pekerjaan saja. Pokoknya pekerjaan yang halal yang mungkin tak ada hubungannya dengan sastra yang memang tak menjanjikan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun