Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Ada yang Setoleran Pengamen Jalanan

17 Juli 2021   23:02 Diperbarui: 17 Juli 2021   23:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: cnnindonesia.com

Sungguh tak ada yang setoleran pengamen jalanan.

Ketika bernyanyi di rumah seorang kristiani, ia akan menyanyi  lagu-lagu rohani kristen dengan suara merdu dan penuh penghayatan

Ketika bernyanyi di rumah seorang muslim, iapun bernyanyi lagu-lagu rohani islam dengan suara bagai suara malaikat dan penuh penghormatan.

Pun pula ketika ia berhenti di depan rumah seorang hindu dan bernyanyi, ia akan menyanyikan lagu rohani hindu dengan syahdu dan penuh rasa khidmat.

Begitu pula jika bernyanyi di rumah seorang penganut Budha, ia akan menyampaikan syair-syair lagu seolah dia menyampaikan sabda dari Sang Budha Gautama.

Demikian pula jika ia harus bernyanyi di penganut aliran kepercayaan dan Kong Hu Cu, ia akan tetap dengan sikap hormat dan penuh penghormatan serta penghayatan menyanyikan lagu-lagu mereka.

Ketika ditanya, mengapa ia demikian dan tak risih melakukannya, ia menjawab bahwa itu bukan semata-mata karena ia mencari uang dan ingin menyenangkan pendengarnya. Namun menurut dia memang Tuhan itu satu adanya. Hanya ada berbagai jalan menunju kepadaNya lewat berbagai agama. 

Sebuah sikap yang perlu kita tiru bersama di tengah masyarakat Indonesia yang memang bhineka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun