Langit makin rendah dan makin kelabu.
Mereka pergi satu per satu
Meninggalkan cekam layaknya sembilu.
Kita semua bagai kerakap di atas batu yang tumbuh di musim hujan lalu , tapi kini karena kemarau bagai menunggu terlepas satu per satu.
Tapi kita masih punya Tuhan yang mungkin sudah lama tak kita sapa dengan semestinya yang sudah menunggu dengan rindu. Marilah kita sembari menjaga protokol kesehatan  memohon kepadaNYa supaya terlindungi dan supaya corona segera berlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!