Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali ke Jati Diri Negeri sebagai Negara Pertanian

17 Juni 2021   22:37 Diperbarui: 17 Juni 2021   22:46 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang lupa jati diri negeri kita. Negeri kita Nusantara adalah negeri pertanian. Pertanian dalam arti luas macam: tanaman pangan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Alamlah yang menuntun ke arah demikian.

Tapi banyak yang lalu melupakan. Mungkin pendapatan di pertanian tak cukup untuk bertahan di kehidupan.

Beralihlah semua ke non pertanian. Pariwisata sempat menjanjikan. Para petani dan nelayan berlatih jadi pemandu wisata dan pembuat kerajinan tangan. 

Tapi tiba-tiba datanglah corona. Pariwisata berhenti seketika.

Bali yang dulu ramai dan dipuja di mana-mana, kini sepi bagai daerah yang tak bernyawa. Para nelayan pencari ikan yang beralih ke pemandu wisata dan menyewakan perahunya untuk wisata bahari kini harus menerima tangan hampa. Ini mungkin hanya ntuk sementara.

Tetapi Corona menyadarkan kita semua bahwa Nusantara  adalah negeri pertanian. Pariwisata memang juga perlu dipertimbangkan. Tetapi mari kemabli menggarap sektor pertanian dengan segala komoditasnya: tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan juga. Kalau hasilnya sedikit perlu ditingkatkan dengan manajemen dan alat yang modern mengikuti jamannya. Pastilah hasilnya akan jauh berbeda dan petani serta nelayan Indonesia akan lebih sejahtera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun