April sebentar lagi akan pergi.
Bagi sang lelaki April menciptakaan romansa dan elegi.
Cemburu yang dibungkusnya dengan amarah pada sang gadis ternyata tak menyelesaikan masalah. Padahal itu adalah bentuk kepeduliannya. Sang gadis tetap memintanya pergi. Dan ketika ia kembali sang gadis sudah mengunci hati.
Memang relasi antara lelaki dan sang gadis tak terang benderang sejak awal. Ada yang disembunyikan sang gadis. Seperti ada yang tak diceritakan langit kepada hujan. Entah tentang pagi yang berkabut. Entah mendung yang membuat murung.
Kini April dan memorinya segera pergi.
Mudah-mudahan Mei yang menggantikan membawa harapan dan energi yang akan membuat hidup sang lelaki kembali berseri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H