Lelaki itu bertekad mengkafani sakit hatinya dan menguburnya dalam-dalam di belakang ingatannya.
Sungguh sakit hati itu selalu menganggunya. Jika sakit di kulit terlihat dan berdarah serta cepat pulihnya. Juga sakit yang tampak itu hanya di bagian itu saja.
Tak demikian dengan sakit hati. Ia tak terlihat. Nyerinya luar biasa dan ia bisa menyebabkan sakit di bagian lain tubuh.
Cara mengkafani sakit dan luka hati adalah dengan memaafkan segala kesalahan baik kesalahan diri maupun liyan. Terhadap liyan, memaafkan tak hanya berguna bagi liyan tetapi terlebih juga bagi diri.
Setelah mengkafani dan mengubur luka hatinya. Lelaki itu memberi nisan di atasnya berupa  hati seluas samudera untuk memaafkan. Sebagaimana samudera yang rela menampung segalanya, demikianlah hatinya ia siapkan untuk memaafkan dan menerima diri dan liyan apa adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H