Sang lelaki bingung hendak mengumpamakan sebagai apa ia di depan kekasihnya.
Sebab jadi sosok yang nyata ia tak punya cukup modal dan keberanian.
Jika ia mengumpamakan dirinya sebagai angin. Maka itu adalah sebuah kesia-siaan karena angin tak terlihat hanya bisa dirasakan kehadirannya.
Jika ia mengumpamakan dirinya sebagai air. Itupun tak berguna sebab air tak bisa digenggam.
Lalu ia berpikir menjadi bayangan adalah yang terbaik. Bayangan akan selalu menyertai kemana kekasihnya pergi.Â
Ia juga selalu ada jika sinar mentari membagikan sinarnya pada sang kekasih. Sinar mentari itu lambang jika sang kekasih sedang berbahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H