Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Simon dari Kirene, dari Terpaksa Menjadi Setia

3 April 2021   09:19 Diperbarui: 3 April 2021   09:38 2456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simon orang Kirene. Ia berasal dari Kirene daerah Afrika. Mungkin ia datang ke Yerusalem karena urusan bisnis. Mungkin juga ia orang Kirene tetapi sudah tinggal di Yerusalem.

Ia dipilih prajurit yang meyalibkan Isa untuk memikul Salib Isa ketika Isa jatuh ketiga kalinya dalam memikul salibNya. Mengapa Salib harus dipikul orang lain? Supaya Isa bisa disalibkan dalam kondisi masih hidup. Sebab jika Isa mati di tengah jalan maka Ia tak bisa disalibkan.

Mengapa Simon dari Kirene yang dipilih? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, ia bertubuh kuat. Kedua, ia mungkin bersimpati melihat Isa diperlakukan dengan semena-mena. Ketiga, mungkin ia dipilih secara acak dari kerumunan.

Simon dari Kirene mulanya memang memanggul salib Isa dengan terpaksa. Tetapi itu dilakukannya dengan setia sampai tujuan akhir di gunung Golgota. Kesetiaan itu mungkin pula dipicu rasa empati dan simpatinya.

Bahkan di kemudian hari, Simon, Isteri dan Anaknya menjadi Kristen di Roma. Injil Markus menyebut Simon dari Kirene ayah Alexander dan Rufus. Diperkuat oleh Surat Paulus kepada jemaatnya di Roma yang menyebut dan mengirimkan salamnya kepada Rufus dan Ibunya.

Yang bisa dipetik dari Simon dari Kirene adalah dalam kehidupan kita sering dipaksa melakukan sesuatu yang tidak kita suka. Tetapi dengan keikhlasan dan doa serta dijalani dengan setia maka hal itu akan berbuah menjadi rahmat di hari kemudian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun