Simon orang Kirene. Ia berasal dari Kirene daerah Afrika. Mungkin ia datang ke Yerusalem karena urusan bisnis. Mungkin juga ia orang Kirene tetapi sudah tinggal di Yerusalem.
Ia dipilih prajurit yang meyalibkan Isa untuk memikul Salib Isa ketika Isa jatuh ketiga kalinya dalam memikul salibNya. Mengapa Salib harus dipikul orang lain? Supaya Isa bisa disalibkan dalam kondisi masih hidup. Sebab jika Isa mati di tengah jalan maka Ia tak bisa disalibkan.
Mengapa Simon dari Kirene yang dipilih? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, ia bertubuh kuat. Kedua, ia mungkin bersimpati melihat Isa diperlakukan dengan semena-mena. Ketiga, mungkin ia dipilih secara acak dari kerumunan.
Simon dari Kirene mulanya memang memanggul salib Isa dengan terpaksa. Tetapi itu dilakukannya dengan setia sampai tujuan akhir di gunung Golgota. Kesetiaan itu mungkin pula dipicu rasa empati dan simpatinya.
Bahkan di kemudian hari, Simon, Isteri dan Anaknya menjadi Kristen di Roma. Injil Markus menyebut Simon dari Kirene ayah Alexander dan Rufus. Diperkuat oleh Surat Paulus kepada jemaatnya di Roma yang menyebut dan mengirimkan salamnya kepada Rufus dan Ibunya.
Yang bisa dipetik dari Simon dari Kirene adalah dalam kehidupan kita sering dipaksa melakukan sesuatu yang tidak kita suka. Tetapi dengan keikhlasan dan doa serta dijalani dengan setia maka hal itu akan berbuah menjadi rahmat di hari kemudian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H