Lelaki itu bangun dan mendapati embun pagi masih menempel di kaca jendela kamarnya yang sepi. Subuh tadi hujan berjanji akan kembali untuk melindungi. Tapi sampai siang ini, hujan tak kembali dan diganti cahaya mentari sehingga sang embun beranjak pergi.
Sang lelaki lalu mengerti pelajaran yang diberikan embun pagi. Jika yang ditunggu dan dirindu tak kunjung datang mengunjungi, beranjaklah pergi dari si sumber nyeri dihati. Biarkanlah cahaya yang baru dan lebih berseri menerangi hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!