Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semangkuk Sup, Secangkir Kopi, dan Puisi

10 Maret 2021   11:29 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangkuk sup dan secangkir kopi sudah dihidangkan di depan sang lelaki dari warung sederhana di pinggir jalan sepi di suatu pagi hari.

Disantapnya sup dan diseruputnya kopi. Menambah semangat dan imaji tuk menulis puisi.

Ia melamun dan berpikir tentang apakah puisi yang akan ditulisnya nanti? Di  tengah lamunannya terungkap isi hati. Mengapa tak menulis saja tentang semangkok sup dan secangkir kopi?

Lahirlah puisi semangkuk sup dan secangkir kopi. Dua hal yang tak sama tetapi saling melengkapi. Bagai wanita dan lelaki. Berbeda dari berbagai sisi tapi saling mengisi. Tapi lelaki itu tiba-tiba bertanya dalam hatinya. Kalau Dia secangkir kopi, lalu siapakah semangkuk sup yang akan menemani? Sebab sampai kini ia masih sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun