Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki yang Menyesali Kedunguannya

8 Maret 2021   22:37 Diperbarui: 8 Maret 2021   22:37 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki itu- kalau bisa- ingin memutar kembali waktu yang telah berlalu. Di masa-masa di mana ia masih  mempunyai kekasih yang amat mencintainya dengan lugu. Tapi gadis itu telah berlalu karena ia dungu di waktu itu.

Terlintaslah beberapa kesalahan yang pernah dilakukannya. Ia tak pernah memberikan setangkai bunga, padahal gadis mana yang tak mau menerima bunga sebagai tanda cinta? Tak pernah pula dipeluknya sang gadis, padahal pelukan adalah sebuah tengara.  Tak pernah juga dilewatkannya waktu-waktu berharga bersama gadis pujaannya, misal di hari ulangtahun gadisnya.

Ego kelelakiannya sering tak mau dikalahkan oleh rasa dan naluri sang wanita. Padahal wanita selalu ingin dimengerti dan dimanja. Tapi kini sudah terlambat. Gadisnya sudah menikah dengan pria yang tak sedungu dia.

Satu tekadnya jika ada wanita kelak yang mendatanginya, ia tak akan mengulang kedunguannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun