Masyarakat-konon-lebih membutuhkan teladan daripada nasehat. Juga dalam hal perkawinan.
Di tengah teladan yang tak baik dari para selebrita yang cerai nikah, teladan itu hadir secara nyata dalam diri Pak Tjipta Dinata dan Ibu Rosellina.
Secara nyata mereka mempertahankan sumpah. Apa yang disatukan Tuhan tak boleh diceraikan manusia.
Perkawinan emas 50 tahun telah mereka lewati karena sudah 56 tahun dan menuju Berlian 60 tahun yang pasti akan datang.
Bagai biduk yang meneyeberangi lautan badai dan angin topan pasti pernah melanda tapi berhasil dilewati berdua. Juga mungkin teriknya panas padang pasir serta derasnya hujan kepagian pernah dirasakan, tapi akhirnya teratasi juga. Tak mudah menyatukan dua pribadi berbeda tapi berhasil pula. Kini mungkin mereka tak butuh banyak kata. Cukup isyarat saja sudah terbaca. Hasil dari memadu hati dan rasa.
Terima kasih Pak Tjip Bu Rose, semoga bahagia selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H