Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan ke Panti

28 Desember 2020   08:32 Diperbarui: 28 Desember 2020   08:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki tua itu menapaki perjalanan hidup kodrati

Isterinya telah pergi. Anak-anaknya tak ada yang mau merawatnya lagi. Hingga ia harus ke panti

Tak banyak yang harus dibawa. Ditinggalkannya pakaian bagus satu almari. Hanya dibawanya beberapa yang selalu dia kenakan dan sayangi.

Buku-buku puisi yang selalu dibacanya, hanya ia tumpuk dalam peti dan dikunci. Yang dibawanya hanya pemberian isteri berupa buku diari yang selalu diisinya bersama sang isteri setiap hari.

Juga koleksi benda-benda seni yang banyak sekali harus rela tak lagi dihampri. Tak ada tempat di panti.

Setelah di panti, dalam perjalanan waktu yang akan berhenti tentu akan makin sedikit yang akan dibawa sang lelaki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun