Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ikan, Kail, dan Kolam

6 Desember 2020   21:57 Diperbarui: 6 Desember 2020   22:14 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pejabat di depan rakyat. Berkata dengan semangat: kita harus memberi kail dan bukan ikan pada yang melarat supaya ia bisa berdaya dan tak manja.

Lalu ada rakyat yang tunjuk jari dan berkata: Pak bagiamana setelah kita punya kail, ternyata kolamnya tidak ada karena sudah habis dikuasai pemilik modal yang kaya raya?

Ternyata orang itu adalah pedagang di pasar tradisional yang kini tak jualan lagi karena menggilanya mart-mart modern sampai ke pelosok desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun