Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Menulis Puisi Ketika Emosi

20 September 2020   22:26 Diperbarui: 20 September 2020   22:42 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan menulis puisi ketika emosi

begitu nasehat almarhum eyang Sapardi

lalu Dongeng Marsinah pun 

ditulis setelah amarahnya pudar

dan luka sejarah itu berlalu

Tapi mampukah aku tuk seperti itu?

mampukah menahan diri

melihat ketidakadilan terjadi

tidak, tidak bisa

nurani selalu terusik dan lahirlah puisi

yang menyembuhkan luka hati dan pertiwi

Menulis puisi tak ada pranata larik dan lirik pasti

Indonesia punya Sapardi

tetapi ada juga Chairil dan Sutarji

 seperti ombak di laut

yang tinggi dan frekuensinya tak pasti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun