Jangan menulis puisi ketika emosi
begitu nasehat almarhum eyang Sapardi
lalu Dongeng Marsinah punÂ
ditulis setelah amarahnya pudar
dan luka sejarah itu berlalu
Tapi mampukah aku tuk seperti itu?
mampukah menahan diri
melihat ketidakadilan terjadi
tidak, tidak bisa
nurani selalu terusik dan lahirlah puisi
yang menyembuhkan luka hati dan pertiwi
Menulis puisi tak ada pranata larik dan lirik pasti
Indonesia punya Sapardi
tetapi ada juga Chairil dan Sutarji
 seperti ombak di laut
yang tinggi dan frekuensinya tak pasti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!