Wanita buruh pabrik rokok itu gelisah
pabriknya tempat bekerja mulai mengganti tenaga dengan mesin
efisiensi alasannya.
Tapi bagaimana anak-anaknya yang masih kecil?
mereka harus menyongsong masa depan meski tak pasti
mereka butuh sehat, sekolah, dan bermain
Kegelisahannya kian membesar ketika pemerintahpun tak banyak membantu
sebab iklan rokok justru dibatasi dan rokok yang dikonsumsi akan terkurangi
Ia sebenarnya sadar rokok juga tak baik sebab membunuh secara pelan
Tapi lalu ia dan anak-anaknya harus menggantungkan diri pada siapa?
Di tengah kegelisahannya itu ia berdoa dengan berlinang airmata
ia berharap semoga airmatanya bisa membasuh luka hatinyaÂ
dan mengetuk Yang Mahakuasa untuk mengasihaninyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H