Berita tersebar tentang ospek virtual
bukan tentang modern dan uniknya gaya milineal
tapi tentang sumpah serapahÂ
yang tak layak keluar dari mahasiswa sang  intelektual muda
Banyak yang membelaÂ
mengatakan itu latihan menghadapi realita yang kejam
Tapi bagi saya itu justru mengungkap realita yang lain
masih mahasiswa dengan sedikit kuasa saja sudah berlagak
bagaimana kelak jika menjadi sang penguasa dengan kekuasaan yang nyata
Maka tak perlulah ospek dengan kekerasan kata
kata yang terlanjur terucap dan melukai yang kemudian diikuti permintaan maaf
bagai menancapkan paku di dinding
dan ketika paku dicabut sang paku memang sudah tak ada
tapi bekasnya tetap terus ada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H