Tegang kami menunggu detik-detik itu
bagaikan suami yang menunggu isterinya melahirkan
jarum jam seakan lambat sekali bergerak
Dan ketika Soekarno tampil bicara
bahwa kita sudah merdeka
lepaslah sudah beban itu
bagai ibu yang melahirkan
lupa sudah segala derita, pengurbanan, dan lelah kami.
Kini detik-detik itu kembali berjalan
tapi untuk alasan yang berbeda
yaitu menunggu Indonesia yang maju dan sejahtera
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!