Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detik-detik Itu

16 Agustus 2020   12:33 Diperbarui: 16 Agustus 2020   12:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tegang kami menunggu detik-detik itu

bagaikan suami yang menunggu isterinya melahirkan

jarum jam seakan lambat sekali bergerak

Dan ketika Soekarno tampil bicara

bahwa kita sudah merdeka

lepaslah sudah beban itu

bagai ibu yang melahirkan

lupa sudah segala derita, pengurbanan, dan lelah kami.

Kini detik-detik itu kembali berjalan

tapi untuk alasan yang berbeda

yaitu menunggu Indonesia yang maju dan sejahtera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun