Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Optimis di 2020 dengan Sumber Pertumbuhan Baru

3 Januari 2020   10:20 Diperbarui: 3 Januari 2020   10:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sektor pertanian juga tak bisa leluasa bergerak karena berbagai kendala antara lain: tidak menariknya harga produk pertanian bagi petani dan masalah perubahan iklim yang menganggu.

Sumber Pertumbuhan Baru

Namun tertahanya pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5% bukanlah berarti semua harus pesimis. Optimisme terhadap petumbuhan ekonomi Indonesia haruslah tetap dibangun, antara lain lewat pengembangan sektor-sektor yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru.  Ada beberapa sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Pertama, sektor atau kegiatan pariwisata. Saat ini masyarakat Indonesia sedang dilanda "gila" wisata. Berbagai tempat pariwisata didatangi, terutama yang menyediakan tempat atau spot untuk berswafoto (selfie). Kegiatan pariwisata ini tentu perlu untuk terus didorong baik oleh pemerintah atau pemerintah daerah dan bisa bekerjasama dengan pihak swasta.

Saat ini terbukti ekonomi daerah-daerah yang mengembangkan sektor pariwisata mampu meningkat, misalnya dilihat dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya. Pemerintahan Jokowi di kali kedua ini sudah mencanangkan bahwa pembangunan infrastruktur tetap akan dilanjutkan dengan mengkhususkan pembangunan infrastruktur di daerah-darah tujuan wisata. Ini merupakan langkah yang tepat.

Kedua, sektor atau kegiatan ekonomi kreatif. Sektor ini tak dibatasi oleh berbagai hal seperti keterbatasan lahan dan upah seperti halnya sektor-sektor konvensional karena merupakan buahpikiran manusia yang nyaris tak terbatas. Sektor industri kreatif ini juga perlu terus didorong atau difasilitasi oleh pemerintah.

Ketiga, sektor ekonomi digital. Pengguna telepon seluler di Tanah Air pada 2018 mencapai 371,4 juta pengguna atau 142% dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa (karena setiap orang bisa mempunyai lebih dari 1 telepon seluler). Di samping itu, pengguna Internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau sekitar 53% dari total populasi.

Keempat, sesuai dengan kodrat Indonesia sebagai negara kepulauan yang punya laut yang sangat luas maka pengembangan sektor perikanan juga merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Potensi perikanan Indonesia cukup besar mencapai 65 juta ton per tahun.

Sementara produksi perikanan yang dihasilkan baru sebesar 33,4 juta ton yang terdiri dari 24 juta ton hasil budi daya dan 9,4 juta ton hasil tangkapan.  Jadi sektor perikanan masih bisa dioptimalkan sampai produksinya mencapai potensinya.

Oleh karena itu kebijakan seperti dperbolehkannya mengekspor bibit lobster hendaknya perlu ditinjau lagi karena akan mengurangi nilai tambah dan kesejahteraan nelayan.

 Kelima, pembangunan infratsruktur tentu memang harus dilanjutkan seperti yang dijanjikan oleh pemerintahan Jokowi periode kedua ini. Tentu saja dengan penajaman di sana sini. Misalmya seperti yang sudah dijanjikan akan diarahlan pada sektor pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun