Sektor pertanian juga tak bisa leluasa bergerak karena berbagai kendala antara lain: tidak menariknya harga produk pertanian bagi petani dan masalah perubahan iklim yang menganggu.
Sumber Pertumbuhan Baru
Namun tertahanya pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5% bukanlah berarti semua harus pesimis. Optimisme terhadap petumbuhan ekonomi Indonesia haruslah tetap dibangun, antara lain lewat pengembangan sektor-sektor yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Â Ada beberapa sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Pertama, sektor atau kegiatan pariwisata. Saat ini masyarakat Indonesia sedang dilanda "gila" wisata. Berbagai tempat pariwisata didatangi, terutama yang menyediakan tempat atau spot untuk berswafoto (selfie). Kegiatan pariwisata ini tentu perlu untuk terus didorong baik oleh pemerintah atau pemerintah daerah dan bisa bekerjasama dengan pihak swasta.
Saat ini terbukti ekonomi daerah-daerah yang mengembangkan sektor pariwisata mampu meningkat, misalnya dilihat dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya. Pemerintahan Jokowi di kali kedua ini sudah mencanangkan bahwa pembangunan infrastruktur tetap akan dilanjutkan dengan mengkhususkan pembangunan infrastruktur di daerah-darah tujuan wisata. Ini merupakan langkah yang tepat.
Kedua, sektor atau kegiatan ekonomi kreatif. Sektor ini tak dibatasi oleh berbagai hal seperti keterbatasan lahan dan upah seperti halnya sektor-sektor konvensional karena merupakan buahpikiran manusia yang nyaris tak terbatas. Sektor industri kreatif ini juga perlu terus didorong atau difasilitasi oleh pemerintah.
Ketiga, sektor ekonomi digital. Pengguna telepon seluler di Tanah Air pada 2018 mencapai 371,4 juta pengguna atau 142% dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa (karena setiap orang bisa mempunyai lebih dari 1 telepon seluler). Di samping itu, pengguna Internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau sekitar 53% dari total populasi.
Keempat, sesuai dengan kodrat Indonesia sebagai negara kepulauan yang punya laut yang sangat luas maka pengembangan sektor perikanan juga merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Potensi perikanan Indonesia cukup besar mencapai 65 juta ton per tahun.
Sementara produksi perikanan yang dihasilkan baru sebesar 33,4 juta ton yang terdiri dari 24 juta ton hasil budi daya dan 9,4 juta ton hasil tangkapan. Â Jadi sektor perikanan masih bisa dioptimalkan sampai produksinya mencapai potensinya.
Oleh karena itu kebijakan seperti dperbolehkannya mengekspor bibit lobster hendaknya perlu ditinjau lagi karena akan mengurangi nilai tambah dan kesejahteraan nelayan.
 Kelima, pembangunan infratsruktur tentu memang harus dilanjutkan seperti yang dijanjikan oleh pemerintahan Jokowi periode kedua ini. Tentu saja dengan penajaman di sana sini. Misalmya seperti yang sudah dijanjikan akan diarahlan pada sektor pariwisata.