Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gibran Marketer of The Year 2015: MarkPlus Berpolitik?

6 Mei 2015   07:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Putra pertama Presiden Jokowi Gibran Rakabumi atau Raka atau Gibran (27) selasa malam lalu (5/5/2015) menerima penghargaan sebagai "Pemasar Tahun ini" (Marketer of The Year) di Tahun 2015 dari MarkPlus. Dia dinobatkan sebagai pemasar tahun ini untuk sektor ekonomi kreatif. Gibran dinilai bisa menginspirasi anak muda untuk menjadi wirausaha yang sukses. Sebagaimana diketahui Gibran adalah pengusaha katering di Solo dengan nama Chili Pari.

Seperti pengakuannya, sebenarnya oranagtuanya tak pernah menyetujui dia terjun di bisnis katering. Ayahnya, Presiden Jokowi, selalu memintanya untuk melanjutkan bisnis mebelnya. Tetapi Gibran ngotot. Bisnis katering Chili Pari dibangunnya dengan susah payah. Di awal bisnis nya, banyak bank menolak proposalnya karena ia pemain baru di bidang jasa katering. Demikian pula dalam mencari pelanggan, ia susah payah mengusahakannya. Akhirnya ia bisa sukses karena tahu rahasia selera orang Solo yaitu: tradisi pelayanan dengan sistem"piring terbang" (tamu harus dilayani sambil duduk dan tidak prasmanan) dan pelayanan  yang cepat.

Meskipun penghargaan itu sesuatu yang pantas, tetapi tetap saja timbul pertanyaan: apakah MarkPlus yang memberikan penghargaan itu tidak sedang bermain politik juga? Orang bisa saja sesukses Gibran bahkan bisa lebih sukses tetapi karena bukan anak presiden maka orang itu tak akan dipilih sebagai pemasar terbaik. Baranagkali oleh sebagian orang hal ini juga dianggap wajar. Tetapi tidak mungkinkah ada maksud tertentu dari MarkPlus memberikan penghargaan itu? Atau dengan kata lain apakah MarkPlus tidak berpolitik dalam arti memakai jalur politik untuk pengembangan bisnis? Sudah jamak di Indonesia ada kongkalikong antara penguasa dan pengusaha (atau dulu di jaman orde baru dikenal dengan koalisi Alibaba dan babaali).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun