Mohon tunggu...
Agung Nugroho
Agung Nugroho Mohon Tunggu... pegawai negeri -

membaca dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

1 Tahun Setelah Tidak Berinteraksi di Kompasiana

1 Oktober 2015   09:45 Diperbarui: 1 Oktober 2015   09:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tidak terasa ternyata sudah lebih dari satu tahun saya tidak aktif di Kompasiana dikarenakan kesibukan serta tempat kerja yang baru yang berasap, maklum sekarang domisili berada di Kota Pekanbaru. Dalam waktu satu tahun tersebut ternyata kompasiana sudah banyak berubah serta banyak sekali isu-isu yang terjadi, terutama yang lagi heboh sekarang adalah tentang akun PK. Saya masih ingat tahun 2013 dan 2014 waktu masih aktif di kompasiana, saya banyak belajar serta mendpat banyak pengetahuan terutama dari sesepuh kompasiana seperti Mbak Ira, Mbak Ellen, Pak Nararya, Pak Tjip, Mbak C. Damayanti, Mas Elde, Mas Wahyu, Mbak Mike, Mbak Weedy, Ki Sapdopanditoratu, Mas Mawalu serta bisa tertawa di lapaknya kong arke, mas jati, ervipi dan kompasioner lainnya. Serta mau tidak mau menyebut di lapaknya PK serta di lapaknya Mbak Ifani.

Saya termasuk orang yang dulunya sering bertegur sapa dengan PK, saya merasa dia orang yang produktif dalam menulis di kompasiana walaupun tidak semua tulisannya saya baca. Tetapi secara jujur saya merasa sangat kecewa ternyata PK kemungkinan besar (99,9999%) adalah GT. dan lagi karena kasus tersebut juga menyeret Mbak Ifani serta mbak VS. Lapak mbak Ifani adalah salah satu lapak yang dulu saya minati karena gaya bahasa serta penuturannya yang asik. Yang saya merasa kehilangan juga adalah Mbak Ellen, bagi saya tulisan mbak ellen yang mencerahkan serta bisa mendapatkan pengetahuan yang baru. Bahkan sekarang pasti banyak orang menyebut saya termasuk tim hore jaman dulu. Tetapi saya tidak perduli mau digolongkan ke mana, yang pasti posisi saya sangat membenci para koruptor. Karena hidup di dunia nyata sudah banyak tantangan kenapa masih memperberat pikiran kita di dunia maya dengan pendapat orang lain.

Tetapi setelah sekarang kembali lagi membuka-buka kompasiana, banyak terjadi perubahan karena Kompasioner yang dulu aktif menulis beberapa sudah menghilang. Tetapi itu bukan berarti kompasiana sudah tidak asik lagi, karena banyak hal yang lucu-lucu serta pengetahuan dari kompasioner2 lainnya seperti kisah cinta imajiner segi banyak yang mengerubungi mbak desol. Salah satu hal yang pasti di dunia ini adalah perubahan, termasuk juga perubahan di kompasiana. Mudah-mudahan kompasiana di masa sekarang dan masa depan akan semakin sempurna, baik dari peraturan T & C serta semakin banyak kompasioner yang mau berbagi pengetahuan maupun cerita sehingga kompasiana akan semakin berwarna.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun