Di sini amat dibutuhkan derajat kearifan yang tinggi, dengan menyadari bahwa syarat dialogis haruslah bersifat dua arah dalam suasana keterbukaan. Suasana keakraban dan iklim saling percaya adalah syarat mutlak untuk suatu dialog lintas iman.
Konsekuensinya, dialog semacam ini harus menunggu saat yang tepat untuk disosialisasikan, karena melibatkan massa umat dari berbagai level, pemikiran, dan kesadaran keagamaan yang berbeda-beda. Di sini memerlukan kesiapan yang mendalam sebelum kita melangkah.
Karena jikalau tidak maksud yang baik ini pun akan bisa berakibat yang sebaliknya. Oleh sebab itu, kita harus menunggu dengan sabar munculnya momentum dialog tingkat ketiga ini, tanpa harus dipaksakan dalam bentuk rekayasa apapun. Karena ini memerlukan kesediaan hati, keterbukaan pikiran dan kepercayaan timbal balik serta wawasan yang luas di antara pemeluknya. Kesemuanya itu, tergantung pada umat-umat beragama sendiri.
Tradisi keagamaan yang berbeda-beda pada umat manusia ibarat warna yang hampir tak terbatas jumlahnya, yang kelihatan tatkala cahaya putih jatuh di atas prisma pengalaman manusia: Cahaya putih itu menyebar ke dalam tradisi, ajaran dan agama yang tak terhitung alirannya, yang juga membawa karakteristik kearifan lokal sesuai akar budayanya masing-masing.
Merah memang bukanlah kuning, sama halnya Hinduisme bukanlah Buddhisme. Namun pada perbatasannya orang tidak tahu pasti kecuali dibuat dalil sebelumnya, di mana merah berakhir dan kuning mulai. Demikian juga proses yang kemudian dengan kedatangan agama Islam dan Kristen, di samping warna hijau ataupun warna lain, masih ada nuansa warna merah maupun warna kuning tadi.
Segenap hadirin yang diberkati Allah,
Dengan visi dan harapan seperti itulah, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan apresiasi yang tinggi atas prakarsa Anand Ashram Foundation beserta Anand Krishna Centre JogLoSemar yang berafiliasi dengan PBB untuk menyelenggarakan simposiusm antar iman di Yogyakarta pada hari ini.
Akhir kata, dengan memohon limpahan berkah serta rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga dialog antar agama dan lintas iman ini menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang dapat diimplementasikan di antara para pemeluknya dalam upaya bersama mewujudkan kerukunan hidup beragama yang penuh damai guna membangun mutual trust, mutual respect, dan mutual understanding dalam suasana penuh harmoni sebagai pembuka jalan menuju global interfaith harmoni antar sesama umat-Nya.
Sekian, terima kasih.
Wassalahmu’alaikum Wr.Wb
Yogyakarta, 1 September 2012