Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ihwal Pembubaran Pengajian GAI di Yogyakarta

14 Januari 2012   13:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Kamis malam (12/1)  saat acara Sarasehan Jogja Beragam Klub di Pendopo Dalem Sompilan, Ngasem, Yogyakarta penulis terkesan dengan lagu yang dibawakan seorang Kyai Ahmadiyah. Ia turut berpartisipasi memperingati 2 tahun wafatnya Gur Dur. Berikut ini kutipannya, "Berkibarlah Merah Putih Perkasa, Menaungi seluruh Nusantara! Nusantara Republik Indonesia, Indonesia Negeri Pancasila, Pancasila Bhinneka Tunggal Ika, Tunggal Ika Sang Merah Putih Jaya!"

Sarasehan Jogja Beragam Klub ini  akan rutin digelar.  Sebagai wadah bagi masyarakat yang peduli terhadap kondisi bangsa.  Sebab saat ini begitu  marak aksi  kekerasan, fanatisme, dan  radikalisme. Inpirasinya dari acara Jakarta Lawyer Club yang digelar di salah satu  televisi swata. Sarasehan ini difasilitasi Lembaga Studi Islam dan Politik (LSIP) serta Lingkar Muda (LM).

Alissa Wahid, putri almarhum Gus Dur mendapat kesempatan pertama untuk berbagi.  Beliau diajak berbincang oleh 2 moderator Zuly Qodir serta Nazarius Sudaryono ihwal perkembangan bangsa Indonesia saat ini.

1326544217937610465
1326544217937610465

Menurut Alissa, pemerintahan yang dipimpin SBY saat ini, tidak hanya lamban, tapi lambat sekali. “Karakter presiden sekarang tidak mudah mengambil keputusan dan tipe yang memang terlalu banyak pertimbangan, namun kondisi Indonesia sekarang tidak membutuhkan itu, kita justru membutuhkan pemimpin yang berani bergerak”, ujar putri bungsu Gus Dur tesebut.

Menular

Kelambanan dan ketidaktegasan itu  mulai menular ke tingkat lokal. Pada 13-14 Januari 2012 rencananya Gerakan Ahmadiyah Indonesia  (GAI) Lahore menggelar acara Pengajian tahunan di Kompleks SMK PIRI Yogyakarta. Ada 500-an lebih peserta dari pelbagai daerah hadir di sana.

Ironisnya Haryadi Suyuti justru "membubarkannya" secara halus pada Jumat (13/1) sore. Sebab ada tekanan dari Forum Umat Islam (FUI). Anggotanya terdiri atas MMI, GPK, FJI, GAM, dll.

1326545414308741799
1326545414308741799

Sebelumnya, pada Kamis (12/1) sudah beredar ancaman untuk membubarkan Pengajian rutin tersebut. Sekitar jam 21.00 WIB ada sekitar 25 orang mendatangi SMK PIRI. Tapi mereka berhasil diredam oleh aparat TNI dan POLRI yang berjaga-jaga.

Keesokan harinya, pada Jumat (13/1) aparat Brimob, TNI, Dalmas, dan Polwan yang berjumlah sekitar 600 orang stand by sejak pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun