Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Pelopor Perubahan

6 April 2011   13:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga artikel ini ditulis Anand Krishna masih melakukan aksi mogok makan. Ia memprotes keputusan Hari Sasangka yang mengeluarkan Surat Penetapan Penahanan pada Rabu (9/3) silam di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Keputusan Hakim Ketua tersebut dinilai melanggar KUHP dan kode etik seorang hakim.

Senada dengan pendapat pengacara senior Adnan Buyung Nasution, “Sudah 50 tahun saya bergelut di bidang hukum. Baru kali ini saya ketemu yang seperti ini, ada hakim yang menempatkan orang dalam posisi bersalah sebelum menjatuhkan putusan resmi pengadilan." (Kompas.com, 24/3/2011).

Lebih lanjut, mekanisme mogok makan dapat dilakukan sebagai salah satu bentuk perjuangan, baik untuk memprotes ketidakadilan maupun untuk mempertahankan sesuatu yang diyakini, dengan jalan damai (Wisnu Dewabrata, Kompas, 19/1/2006).

Secara lebih mendalam, perjuangan tanpa kekerasan (ahimsa) tersebut bukan sekedar mencari sensasi, melainkan untuk mendorong perubahan sosial. Kebanyakan pelakunya menerima cairan atau minuman, tetapi menolak makanan yang solid.

Kini pendiri Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB, 2006) itu mendekam di LP Cipinang. Peristiwa langka ini menyedot perhatian publik, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebab durasinya tak sebentar, sudah sebulan tak sebulir nasipun masuk ke perut penulis 140 buku tersebut.

Mahatma Gandhi  saja selama mempraksiskan Satyagraha dengan metode mogok makan di India (1922, 1930, 1933, dan 1942) pada masa pemerintahan kolonial Inggris tak pernah sekalipun melebihi waktu 3 minggu.

Awalnya cara protes menuntut keadilan ini ditemukan di Irlandia.  Yakni pada masa pra-Kristen. Lazimnya disebut Troscad atau Cealachan. Aksi mogok makan acapkali digelar di depan pintu rumah si pelanggarnya.

Hal ini terkait dengan budaya  masyarakat setempat. Membiarkan seseorang mati di dalam atau di depan rumah karena kesalahan yang dituduhkan, dianggap sebagai sesuatu yang sangat memalukan.

Disintegrasi

Tak bisa dipungkiri Republik ini berada diambang jurang disintegrasi. Konflik horisontal meregangkan perekat sendi kehidupan berbangsa. Masyarakat majemuk yang seyogianya hidup berdampingan dalam sikap saling apresiatif sesuai falsafah adiluhung “Bhinneka Tunggal Ika,” kini justru terjadi saling curiga karena sentimen berbau sektarian dan primordial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun