Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hidup Tak dari Roti Saja

26 Maret 2011   06:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13011216561848655498

Salah seorang staf Radio India menemukan rekaman suara King Jr yang sempat tercecer. Konon dibuat sehari sebelum ia meninggalkan India pada 1959. King Jr mengatakan bahwa Gandhi mempraksiskan dalam keseharian hidupnya prinsip universal yang selaras dengan struktur moral di alam semesta. Prinsip-prinsip tersebut tak bisa dihindarkan, mirip seperti hukum alam dan gravitasi.

Kasus Anand

Belakangan kasus hukum Anand Krishna begitu santer terdengar. Isu pelecehan seksual tampaknya sekedar pintu masuk (entry point). Sebab nilai sensitifitasnya tinggi di negeri ini. Kini wacana yang dominan ialah penghakiman terhadap buku-buku, pemikiran dan kegiatan pendiri  Yayasan Anand Ashram (YAA) tersebut.

Walau proses persidangan sudah berlangsung selama 5 bulan lebih, pembahasan seputar dakwaan awal hanya 10%. Yakni pelanggaran pasal 290 juncto pasal 294 juncto pasal 64 Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP). Selebihnya, melulu mengorek ihwal sepak-terjang tokoh humanis kelahiran 54 tahun silam tersebut.

Penutupan secara paksa Padepokan Spiritual Lintas Agama asal Indonesia pertama yang berafiliasi dengan PBB (2006) menjadi agenda utama. YAA didirikan oleh mantan pengusaha garmen itu 20 tahun silam, tepatnya pada 14 Januari 1991 di Sunter, Jakarta Utara.

Harapannya - ibarat ular - bila kepala dipotong otomatis kegiatan membangkitkan rasa cinta kepada Ibu Pertiwi guna mewujudkan tatanan Satu Bumi, Satu Langit dan Satu Umat Manusia (One Earth, One Sky and One Humankind) yang dimulai dari latihan meditasi dan pemberdayaan diri (Self Empowerment) di Bandar Lampung, Kepulauan Riau, Jakarta, Bogor, Bandung, Jogja, Solo, Semarang, Bali, Singapura, Australia, dan Lebanon terhenti.

Penulis 140-an buku itu menolak takluk. Ia tetap berjuang dengan tanpa kekerasan. Terhitung sejak Rabu (9/3) hingga artikel ini ditulis Jumat (25/3) alias hari ke-17, Anand Krishna melakukan aksi mogok makan. Tak sebulir nasipun masuk ke perutnya. Asupan gizi diperoleh lewat infus saja.

Tak heran bila saat akan menghadiri sidang pada Rabu (13/3) Anand tiba-tiba pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Sebab catatan medisnya menunjukkan ia pernah menderita leukemia (1991) dan kini mengidap hipertensi, jantung dan diabetes.

Mogok makan ialah alternatif paling rasional. Karena walau sudah mengikuti tata persidangan secara kooperatif tanpa sekalipun mangkir tetap saja dijebloskan ke bui oleh Majelis Hakim yang diketuai oleh Drs. Hari Sasangka, S.H, M. Hum. Menyitir sabda Nabi Isa Al Masiha, "Hidup memang tak hanya dari roti saja."

Anand Krishna telah memberi bukti, setidaknya dalam 17 hari terakhir ini. Kondisi fisik boleh menurun tapi semangat tetap menyala. Tersirat dari kata-katanya, “Biarkan saya mati kalau memang itu yang dikehendaki oleh pihak-pihak yang memunculkan dan membiayai kasus ini untuk membungkam suara kebangsaan, misi keharmonisan, dan kebhinekaan di Indonesia. Saya mohon kepada rekan semisi dan sevisi untuk melanjutkan perjuangan kita, dan tidak menyerah pada kekuatan-kekuatan yang sedang menghadang kita. Salam Kasih”.

_______________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun