Mohon tunggu...
Nugroho Purbohandoyo
Nugroho Purbohandoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis lepas, menulis apa saja

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stop! Ini Manfaat Cabai untuk Kesehatan

30 Desember 2022   19:54 Diperbarui: 30 Desember 2022   20:00 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RSI BANJARNEGARA/DOKPRI

RSI BANJARNEGARA - Tanaman cabai termasuk ke dalam tanaman keluarga Solanaceae. Jenis tanaman cabai yang paling sering digunakan antara lain Capsicum Annuum, Capsicum Frutescens, Capsicum Chinense, Capsicum Pubescens, dan Capsicum Baccatum.

Ternyata, cabai mengandung senyawa kimia yang disebut Capsaicin (8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide). Selain Capsaicin, cabai juga mengandung banyak senyawa yang mirip dengan senyawa capsaicin, yang disebut Capsaicinoids.

Saat dimakan cabai, senyawa Capsaicinoids terikat dengan reseptor rasa sakit di mulut dan tenggorokan sehingga menimbulkan rasa panas. Reseptor kemudian akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa sesuatu yang pedas telah dimakan. Otak akan merespon sinyal ini dengan meningkatkan detak jantung, transpirasi, dan mengeluarkan hormon endorfin.

Cabai Merah mengandung vitamin C dalam jumlah besar, juga mengandung Karoten (pro-vitamin A). Pada cabai kuning dan hijau kandungan vitamin C & Karotennya tidak terlalu tinggi.

Cabai juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu:

Sebuah percobaan di laboratorium dengan tikus telah menunjukkan bahwa capsaicin mampu membunuh sel kanker, dari penelitian terbaru menunjukkan bahwa capsaicin mampu menurunkan berat badan orang obesitas.

Pada pankreas tikus percobaan yang menderita diabetes, capsaicin digunakan untuk membunuh sel-sel saraf, ini memungkinkan sel-sel yang memproduksi insulin mulai memproduksi lebih banyak insulin.

Proses risiko kardiovaskular dapat diperlambat oleh makanan yang mengandung cabai. Cabai dianggap mampu mengendalikan pencemaran mikroba pada makanan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa capsaicin memiliki manfaat perlindungan anti ulkus pada lambung yang terinfeksi bakteri H. pylori.

Cabai digunakan secara luas sebagai penyedap masakan di seluruh dunia. Makanan Asia seperti Makanan India, Malaysia, Indonesia, Singapura, Filipina, dan Sri Lanka banyak menggunakan cabai dalam masakan sehari-hari mereka dan juga sebagai bahan "sambal" (saus cabai).

Sambal dimakan sebagai bumbu atau sebagai lauk. Banyak jenis sambal akan bervariasi dalam rasa dan kepedasan. Ini bisa sangat panas bagi yang belum tahu.

Berikut beberapa jenis sambal yang populer di Indonesia:
1. Sambal Bajak (Badjak): Cabai (atau cabai merah lainnya) yang digoreng dengan minyak, bawang putih, trassi, kemiri dan bumbu lainnya
2. Sambal belacan (sambal gaya Melayu): Cabai ditumbuk bersama dengan terasi bakar (belacan) dalam lesung batu.
3. Sambal Terasi, mirip dengan sambal belacan namun memiliki rasa yang lebih kuat. Itu terbuat dari cabai merah, minyak, bawang putih, trassi, kemiri dan bumbu lainnya.
4. Sambal Mangga: Mangga muda yang diparut ditambahkan ke Sambal Terasi yang baru digiling, biasanya dimakan bersama dengan seafood bakar.
5. Sambal Balado (Sambal ala Minangkabau): Cabai hijau ditumis dengan minyak, bawang merah, bawang putih, tomat hijau, air jeruk nipis/lemon, dan garam.
6. Sambal Kecap Manis: rasa dominan manis kecap.
7. Sambal Udang: Cabai goreng dengan minyak, bawang putih dan udang. (*)

NUGROHO PURBO HUMAS RSI BANJARNEGARA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun