Mohon tunggu...
Nugroho Purbohandoyo
Nugroho Purbohandoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis lepas, menulis apa saja

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Seberapa Penting Jaga Kesehatan Mental Anak?

19 Desember 2022   10:31 Diperbarui: 19 Desember 2022   10:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RSI BANJARNEGARA. DOK PRI

RSI BANJARNEGARA - Menjaga kesehatan mental anak sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Kembali ke abad yang lalu, setiap diskusi yang berkaitan dengan kesehatan mental seseorang secara otomatis dianggap berarti bahwa individu tersebut memiliki masalah dengan kesehatan mental.

Ada beberapa jenis gangguan perilaku, dan sering juga disebut sebagai gangguan perilaku yang mengganggu. Mereka cukup umum pada anak-anak dari segala usia, dan biasanya menjadi alasan beberapa anak dirujuk ke praktisi perawatan kesehatan khusus untuk evaluasi dan atau pengobatan.

Bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang tua, semua masalah kesehatan mental anak tidak sama. Di antara berbagai jenis gangguan perilaku adalah yang mungkin sering Anda dengar: attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD); gangguan perilaku; dan gangguan pemberontak oposisi.

ADHD adalah salah satu, jika bukan subjek yang paling banyak diteliti dalam bidang kesehatan mental anak-anak. Ini dapat dilihat pada anak-anak di usia yang sangat muda, dan gejalanya paling sering muncul bersamaan. Banyak orang tua mengakui bahwa anak-anak mereka lalai, impulsif, dan sangat aktif.

Untuk sebagian besar, tanda-tanda ADHD tidak jelas sampai anak mencapai usia sekolah dasar dan mulai bersekolah. Terlepas dari usia berapa orang tua menyadari bahwa anaknya mungkin menderita kelainan ini, mereka pasti ingin tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Yang diketahui, ADHD adalah gangguan biologis pada otak; meskipun belum dikonfirmasi, penelitian menunjukkan bahwa kelainan itu bersifat genetik. Selain itu, telah ditemukan bahwa anak-anak yang menderita ADHD memiliki metabolisme otak yang lebih rendah di area yang mengontrol perhatian, penilaian sosial, dan gerakan.

Gangguan perilaku ditandai dengan perilaku antisosial; anak-anak yang menderita gangguan ini selalu menunjukkan tindakan yang melanggar hak orang lain. Mereka sering bertindak di luar standar dan aturan sosial yang sesuai dengan usia. Beberapa perilaku yang terlihat pada anak-anak atau remaja ini sering termasuk tidak bertanggung jawab, kenakalan, dan agresi fisik terhadap orang lain.

Mereka yang terkena gangguan perilaku sering membolos atau melarikan diri, dan mereka bahkan melakukan kejahatan pencurian, penyerangan, atau dalam kasus ekstrim, pemerkosaan. Dengan efek gangguan perilaku yang begitu ekstrem, wajar jika bertanya-tanya apakah  orang tua, bersalah dan apa yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak.

Banyak ahli medis telah menyimpulkan bahwa gangguan perilaku bersifat multifaktorial, dan seringkali disebabkan oleh kombinasi faktor biologis, fisiologis, dan eksternal. Seiring waktu dan dengan bantuan, masalah ini dapat diperbaiki

Meskipun penyebab pasti dari berbagai jenis gangguan kesehatan mental anak ini tidak selalu diketahui, berbagai penelitian telah mengidentifikasi bahwa gangguan perilaku mengganggu disebabkan oleh faktor biologis dan lingkungan.

Dalam kasus apa pun di mana seorang anak menderita atau dianggap mengalami gangguan perilaku, selalu penting dan perlu mencari bantuan dari profesional medis yang berkualifikasi untuk mendapatkan nasihat dalam menghadapi situasi tersebut. (*)

NUGROHO PURBO HUMAS RSI BANJARNEGARA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun