menstruasi wanita. Kadang-kadang disebut sebagai kram menstruasi dan biasanya terjadi kapan saja dari setelah ovulasi hingga akhir menstruasi.
BANJARNEGARA - Nyeri me3nstruasi atau haid mengacu pada nyeri perut sebelum atau terjadi selama periodeNyeri haid sebagian besar terletak di daerah perut bagian bawah baik di tengah pusar atau di samping dan dapat menyebar ke paha atau punggung bawah. Rasa sakit, bagaimanapun, cenderung mereda saat aliran menstruasi secara bertahap berakhir.
Dokter Masrurotut Daroen dokter RSI Banjarnegara, Jawa Tengah mnengatakan pada bagian awal siklus menstruasi, tubuh wanita secara bertahap mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah kehamilan dengan menyebabkan penebalan lapisan dalam rahim.
Setelah ovulasi, jika pembuahan tidak terjadi, lapisan dalam rahim yang terbentuk ini akan terlepas dan dikeluarkan dari tubuh melalui menstruasi. Selama proses ini, jaringan lapisan dalam yang rusak melepaskan beberapa senyawa kimia, termasuk prostaglandin, yang menyebabkan dinding otot rahim berkontraksi dan kontraksi ini membantu mengeluarkan jaringan luruh dari rahim melalui vagina dalam bentuk aliran menstruasi.
"Namun, kontraksi ini juga cenderung menyempitkan pembuluh darah rahim, sehingga mengurangi suplai oksigen ke rahim, dan ini menyebabkan nyeri seperti kram yang dirasakan saat menstruasi. Proses ini terjadi pada setiap wanita yang mengalami menstruasi, oleh karena itu banyak wanita biasanya mengalami beberapa tingkat rasa sakit selama periode menstruasi," sebut doktyer yang akrab disapa dokter Rury ini.
Menurutnya, saat ini dismenore (nyeri haid yang berlebihan secara tidak normal) dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu dismenore primer dan sekunder. Jenis primer mengacu pada dismenore tanpa penyebab yang diketahui, yaitu penyebab fisik atau psikogenik tidak dapat ditemukan untuk rasa sakit
Jenis sekunder, Â disebabkan oleh beberapa kondisi medis termasuk, namun tidak terbatas pada, berikut ini:
1. Penyakit radang panggul
2. Penyakit menular seksual (PMS)
3. Fibroid
4. Alat Kontrasepsi Intrauterin (IUCD) yang terbuat dari tembaga
5. Kista ovarium
6. Endometriosis
7. Sindrom pramenstruasi (PMS)
8. Stres dan kecemasan
Pengobatan dismenore melibatkan manajemen nyeri dan terapi khusus untuk penyebab yang diketahui.
Manajemen nyeri meliputi:
Terapi obat - jenis obat berikut diketahui efektif melawan nyeri haid
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, piroksikam, diklofenak, dan lainnya.
Obat pereda nyeri resep lainnya (termasuk obat-obatan narkotika), seperti pentazocine, tramadol, kodein, dll.
Terapi non obat, pengobatan rumahan non-obat berikut dipercaya dapat meredakan atau setidaknya mengurangi nyeri haid pada beberapa wanita:
1. Minum minuman hangat
2. Mandi air hangat
3. Gunakan bantal pemanas di atas perut bagian bawah, di bawah pusar
5. Lakukan pijatan melingkar ringan dengan ujung jari di atas perut bagian bawah
6. Hindari makanan berat (makan ringan tapi sering)
7. Tingkatkan asupan serat makanan (mengambil lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dll) dan mengurangi asupan garam, gula, alkohol dan kafein (kopi).
8. Jaga kaki tetap tinggi saat berbaring atau berbaring di satu sisi dengan lutut ditekuk
9. Berlatih teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga
10. Melakukan latihan teratur, termasuk latihan goyang panggul
11. Mengontrol berat badan seseorang, menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan.Â
Semoga bermanfaat.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H