"Anda harus menjalani tes penyakit ginjal kronis jika Anda pernah mengalami salah satu gejala di atas, atau jika Anda penderita diabetes, memiliki tekanan darah tinggi, atau memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit ginjal," ungkap Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Sudirman ini.
Tes sederhana untuk penyakit ginjal kronis termasuk tes urin untuk protein dan tes darah untuk kreatinin. Dokter biasanya akan menggunakan tes ini untuk mengetahui angka yang disebut GFR (laju filtrasi glomerulus). Angka GFR mengukur seberapa baik ginjal bekerja.
Ia menjelaskan, tujuan pengobatan untuk seseorang dengan penyakit ginjal kronis adalah untuk memperlambat atau menghentikan kerusakan pada ginjal. Sangat penting bagi seseorang dengan penyakit ginjal kronis untuk mengontrol tekanan darahnya, mengontrol gula darahnya jika dia menderita diabetes, menghindari obat-obatan tertentu, dan mengikuti diet khusus yang dapat dijelaskan oleh dokter atau ahli gizi.
Untuk menurunkan risiko penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal dengan menjalani gaya hidup sehat diantaranya makan makanan rendah lemak, rendah garam, berolahraga secara teratur, menghentikan asupan alkohol dan tidak merokok.
"Aspek pencegahan lainnya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, yang meliputi skrining diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal kronis sekalipun merasa baik-baik saja," tegasnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H