Apa Itu Batu Ginjal? Bagaimana Gejalanya, Simak Penjelasan Dokter Ini

BANJARNEGARA - Sudah tahu apa itu batu ginjal? bagaimana gejalanya juga sudah tahu? Yuk simak penjelasan selengkapnya dari dokter RSI Banjarnegara, Jawa Tengah ini.

Dokter RSI Banjarnegara dokter Masrurotut Daroen atau akrab disapa Dokter Rury mencoba menjelaskan apa itu batu ginjal,  batu ginjal adalah zat yang mengkristal yang terbentuk dari beberapa garam dan mineral yang menumpuk di dalam tubuh.

Batu ginjal biasanya terbentuk di dalam ginjal ketika keseimbangan air terganggu. Biasanya terdiri dari kalsium bersama dengan kombinasi oksalat atau fosfat.

Baca juga: Berikut Serba Serbi Mata Kering, Simak Penjelasan Dokter Mata Ini

"Jika batu ginjal masih kecil yang dan ada di dalam ginjal biasanya tidak memiliki tanda dan gejala apapun. Batu besarlah yang menyebabkan penyumbatan akan menimbulkan tanda dan gejala bila menimbulkan gangguan ginjal," kata dokter yang memiliki hopbi olah raga tinju ini.

Ia menambahkan, batu kecil dapat membuat kondisi parah jika tersangkut di dalam ureter. Gejala klinis yang ditimbulkan biasanya meliputi:

- Kolik ginjal atau nyeri pada ginjal

- Nyeri pinggang yang paling terasa saat area tersebut ditepuk. Area ini pada ukuran dan di belakang tepat di bawah tulang rusuk.

Baca juga: Apakah Jus Wortel Bisa Sembuhkan Mata Rabun? Simak Penjelasan Dokter Ini

- Terkadang nyeri dapat menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan saat batu mencapai ureter

Baca juga: Vitamin B12 Bermanfaat untuk Apa? Simak Penjelasan Dokter Tegar Jati

- Mual dan muntah

- Peningkatan urgensi dan frekuensi buang air kecil

- Buang air kecil yang menyakitkan karena tepi batu bergerigi menggores sepanjang dinding bagian dalam ureter

- Batu ginjal yang dibiarkan terlalu lama seringkali dapat menyebabkan infeksi, menyebabkan demam dan menggigil.

"Jika ginjal terlalu banyak mineral tertentu dalam tubuh (terutama kalsium dan urat), batu ginjal akan terbentuk. Batu-batu ini adalah bentuk kecil, menyakitkan dan padat dari elemen berlebih yang memiliki tepi bergerigi, sehingga perlu untuk dihilangkan," papar dokter Rury.

Peningkatan asupan air disarankan, sekitar 2-3 liter sehari, tergantung pada kondisi tubuh. (*)