Usus buntu begitu lekat dalam ingatan masyarakat Indonesia, tapi apakah sudah paham soal gejala-gejalanya?
BANJARNEGARAÂ -Praktisi kesehatan, sekaligus Direktur RSI Banjarnegara dr Agus Ujianto mengajak masyarakat untuk mengenal gejala usus buntu sebagai berikut.
"Definisi radang usus buntu biasanya adalah pembengkakan usus buntu," kata Agus yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Digital Terintegrasi Indonesia (Predigti).
Agus menjelaskan sinyal apendisitis (usus buntu) telah terbukti disertai dengan rasa sakit yang serius di daerah kanan bawah perut. Sensasi nyeri menjadi lebih kuat dengan aktivitas, batuk dan juga bersin.
"Seringkali otot-otot di daerah yang sakit mungkin akan terasa kaku atau bahkan keras dan menjadi sangat nyeri saat disentuh. Rasa sakit mungkin akan berhubungan dengan penyakit dan bahkan muntah, demam, buang air besar tidak teratur," katanya.
Ada yang menarik di masyarakat, salah satu hal yang dilakukan banyak orang setiap kali mencoba meredakan sensasi nyeri adalah mendekatkan lutut mereka ke badan. Ini tentu akan meminimalkan rasa sakit, tetapi ingatlah bahwa ini bukan pengobatan untuk radang usus buntu.
"Penilaian medis dan juga rencana perawatan sangat berharga, dan sangat penting," katanya.
Menurut Agus infeksi bakteri adalah alasan terbesar di balik gangguan ini serta kemacetan dengan beberapa bahan dengan usus besar.
"Segera setelah melihat adanya gejala yang melekat pada usus buntu, tes yang sebenarnya perlu dilakukan. Pemeriksaan itu mungkin memerlukan pemeriksaan darah. Selama serangan usus buntu, jumlah sel darah putih meningkat sehingga tes laboratorium dapat mengungkapkan hal itu. Dan juga setelah evaluasi cepat dokter ini adalah suatu keharusan," paparnya.
Lebih jauh dikatakan, ada beberapa tes medis tambahan untuk pasien wanita. Jenis tes ini sangat penting untuk membuat perbedaan besar antara radang usus buntu dan rasa sakit akibat masalah sistem reproduksi.
"Prosedur terbaik mengenai radang usus buntu sebenarnya adalah pembedahan jaringan. Ketika seseorang mengalami gejala radang usus buntu maka perlu menjauhi obat pencahar dan obat penghilang rasa sakit sampai akhirnya diagnosis pasti tercapai," paparnya.
Menurutnya, hal ini sangat penting karena kondisi bisa menjadi lebih buruk dan kemudian tanda dan gejalanya tertutup. Perhatian medis yang benar-benar serius sangat penting karena kondisi ini terutama karena tingkat keparahannya dan kemudian kemungkinan pecahnya usus buntu yang akan menularkan penyakit dan isi usus di dalam perut.
"Jaga kesehatan, jaga kebersihan, segera periksa ke dokter dan fasilitas kesehatan jika ada gejala mengarah kepada gejala usus buntu, agar tidak lebih parah," tandas Agus. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H