Mohon tunggu...
Nugrh Adi GG
Nugrh Adi GG Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Penelitian dan Pengembangan Bappeda Temanggung

BAPPEDA TEMANGGUNG

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Desa Wisata Tanpa Nama Tegowanuh

20 September 2022   07:39 Diperbarui: 20 September 2022   07:50 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Tegowanuh merupakan salah satu desa dari 14 (empat belas) desa yang berada di wilayah Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Secara geografis, letak desa ini sangat strategis yaitu berada di antara jalur jalan propinsi yang menghubungkan wisata Candi Dieng di Wonosobo dengan wisata Candi Gedongsongo di Semarang. 

Selain berada di jalur propinsi Desa Tegowanuh merupakan salah satu desa yang dikembangkan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Temanggung dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 180/188 Tahun 2020 tentang Desa Wisata  Di Kabupaten Temanggung, dengan nama Desa Wisata TANPA NAMA.

Desa Tegowanuh sebagai salah satu Desa Wisata tentunya mempunyai keunikan dan keunggulan  berbeda dengan desa wisata lain yang bisa ditawarkan kepada masyarakat lokal maupun luar daerah sebagai tempat tujuan wisata. Secara Historis Desa Tegowanuh memiliki latar belakang sejarah yang patut untuk diketahui generasi penerus, menurut cerita yang berkembang di masyarakat dulu desa ini merupakan suatu kadipaten yang didirikan oleh Adipati Joko Kliwon yang mempersunting Putri Brawijaya Raja Majapahit bernama Dewi Maya Sari. 

Beberapa situs sejarah banyak dijumpai di sekitar wilayah desa, selain itu banyak obyek-obyek unggulan lain yang ditawarkan kepada Tourism yaitu obyek wisata Rawa Embung Alami, yang merupakan satu-satunya rawa embung alami yang ada di Kabupaten Temanggung dengan panorama dan keindahan ekosistem alam rawa yang masih lestari dengan disuguhkan atraksi-atraksi pemancingan, Obyek Situs bangunan Los Pasar arsitektur kayu jati  Peninggalan Jaman VOC, dimana pasar masih melaksanakan transaksi setiap hari mulai jam 5.30 -- jam 11.00 wib, dan masih berjalan hingga sekarang.

Obyek wisata Kampung Home Industri Genteng, Gerabah dan Batu Bata dimana disajikan proses-proses pembuatan Genteng, Gerabah, Batu-bata dan sangat menarik untuk edukasi pembelajaran anak sekolah dan penelitian.

 Obyek Wisata Sumur Jala tundha yang dikenal dengan Nama Sumur Bandung dimana airnya bagi yang mempercayainya daapat dijadikan sebagai sugesti pengobatan, Obyek Kesenian Kuda Luping, Sendra Tari Lele Truno yang merupakan tari kreasi unggulan yang tiada duanya di Kabupaten Temanggung, dan berbagai gelar budaya yang rutin dilaksanakan dalam satu tahun 3 sd 4 kali kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun